Sejatinya ia adalah Hyundai Accent yang mengalami perubahan transfisik demi penyegaran. Dan jika Accent ber-genre sedan, maka Avega tampil dengan wujud liftback.
Namun keduanya tetap memiliki spesifikasi teknis yang nyaris identik. Baik dari mesin, suspensi, hingga beberapa komponen kecil lainnya. Yang pasti, model liftback membuat akses ke bagasi jadi lebih baik dibanding sedan.
Hyundai Avega pertama kali mendarat di lantai showroom Hyundai pada Juli 2007. Reputasi para pendahulunya, Accent, Verna, dan New Accent tak bisa dipungkiri ikut mendongkrak popularitas Avega.
Seperti kita ketahui, tak sedikit perusahaan taksi yang mengandalkan armadanya dengan sedan asal Korea itu. Dan aplikasi taksi ini menjadi bukti akan kualitas mesin yang diusung sebuah mobil. Baik dari ketangguhan, konsumsi bbm, dan kemudahan perawatan.
Ketangguhan Avega sudah terlihat dari ‘kakak-kakaknya’ ini, tapi gengsinya tidak menurun karena tiada Avega yang dijadikan taksi.
Berkapasitas mesin 1.495 cc 89 dk, Avega bukanlah yang terkuat di kelasnya. Dan jangan berharap ada katup variabel atau teknologi canggih lainnya, karena katupnya saja cuma berjumlah 12.
Tapi justru kesederhanaan mesin itulah yang membuatnya tahan banting dan berharga ramah. Oh ya, Avega juga sudah menggunakan catalytic converter untuk mereduksi kadar emisi gas buangnya.
Tapi justru kesederhanaan mesin itulah yang membuatnya tahan banting dan berharga ramah. Oh ya, Avega juga sudah menggunakan catalytic converter untuk mereduksi kadar emisi gas buangnya.
Konsep two box yang digunakannnya juga membuat pajak tahunannya menjadi murah. Avega 2007 sampai 2009 berada di rentang pajak Rp 1,1 juta hingga Rp 1,5 juta. Tak heran selain Trajet, Avega adalah unit yang paling tinggi volume penjualan mobkasnya.
History
Pertama kali muncul pada Juli 2007, Hyundai Avega tampil dalam 3 varian: G, GL, dan SG. Tipe G adalah versi entry level dengan kelengkapan standar paling minimal. Bahkan rodanya masih menggunakan pelek kaleng dan dop, sementara kacanya harus dibuka-tutup dengan tuas engkol. Sedangkan SG adalah versi paling komplet.
Di awal 2009 terjadi penyegaran pada Avega. Varian SG dilengkapi spoiler belakang model duck tail yang menawan. Bentuk foglamp pun diubah jadi bulat sehingga tampangnya jadi lebih manis.
Awal 2010, trim G ditiadakan dan diganti dengan GX. Meski tetap merupakan versi terendah, namun sudah dibekali pelek alloy dan power window untuk kenyamanan. PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) juga meluncurkan SG versi terbatas, yaitu SG Limited. Perbedaan paling mencolok terutama di soal warna.
Akhirnya setelah IIMS 2010, SG menjadi purnawirawan. Varian top of the line Avega kini ditempati oleh model Sporty.
Rekomendasi
SG adalah varian menarik di dinasti Avega. Fiturnya berlimpah, dengan jok, shift knob, serta lingkar kemudi dibungkus kulit. Di interior juga terdapat ornamen bercorak Kevlar yang menyumbangkan kesan elegan.
Meski sistem tata suaranya biasa saja, tapi head unit single DIN telah dilengkapi slot USB untuk mendengarkan lagu favorit dari flashdisk. Parkir pun lebih mudah berkat tersedianya sensor parkir di bumper belakang.
Checklist • Transmisi otomatis Periksa kondisi oli transmisi dengan cara di-scan di bengkel terpercaya. Atau lakukan tes jalan untuk melihat kondisinya. Letakkan tuas transmisi di posisi D, lalu jalankan di kecepatan normal. Girboks yang bermasalah saat berjalan akan mengunci di gigi 3. Transmisi ini tidak mau turun ke gigi 2 maupun gigi 1, juga tidak mau naik ke gigi 4 meski kecepatan sudah mencukupi. Gear baru akan berpindah ke 1 jika mesin dimatikan dulu. • Timing belt Timing belt yang bermasalah ditandai dengan suara kasar saat mesin sedang idle (stasioner). Namun umumnya komponen ini jarang bermasalah dan tahan hingga 60 ribu km. Namun jika tak mau ambil risiko, segera ganti timing belt setelah Anda membeli Avega incaran. • Suspensi Intip ke bagian kolong dan perhatikan secara visual. Pastikan tidak ada rembesan oli di batang sokbreker. Atau jika sedang melakukan tes jalan, sokbreker yang malfungsi ditandai dengan bantingan mobil yang terlalu empuk dan mengayun. • Bushing stabilizer Jika timbul suara “gluduk-gluduk” saat tes jalan, maka bunyi itu timbul dari bushing stabilizer. Komponen ini cukup diganti dengan biaya Rp 80 ribu sepasang. |
Perhatikan • Bodi Perhatikan dengan seksama bentuk bodi. Jika bekas terjadi tabrakan hebat, maka lekuknya terlihat mirng dan tidak simetris. Begitu pula dengan celah antarpanel, patut dicurigai jika ada kerenggangan yang terlalu rapat atau terlalu lebar. * Engsel-engsel pintu Lihat apakah mekanismenya lancar apa tidak. Jangan sampai ada bunyi atau karat yang mengganggu kinerjanya. Tapi masalah ini mudah diselesaikan dengan lubrikan yang dijual umum. • Batang hidraulis liftback Kondisi komponen ini juga mudah dipantau mata. Lihat apakah ada lumeran oli tanda batang hidraulis alias soknya sudah tak lagi fit. |
Berapa biaya yang dikeluarkan? Hyundai Avega GL 1.5 M/T (2007): Rp 85 juta (2008): Rp 90 juta (2009): Rp 95 juta Hyundai Avega SG 1.5 A/T (2007): Rp 95 juta (2008): Rp 100 juta (2009): Rp 105 juta |
Onderdil Busi : Rp 19.000 per piece Sokbreker depan : Rp 706.000 per piece Sokbreker belakang : Rp 769.000 per piece Filter oli : Rp 30.000 Filter bensin : Rp 106.000 Filter udara : Rp 50.000 Timing belt : Rp 407.000 Tensioner : Rp 269.000 Cover valve : Rp 136.000 Bushing stabilizer : Rp 45.000 Batang hidraulis liftback : Rp 434.000 per piece |
Pendapat Mekanik Agung Pramono, Workshop Supervisor Hyundai Mobil Pondok Indah Hyundai Avega adalah mobil yang nyaris bebas masalah. Teknologi yang digunakan memang biasa saja, namun ketangguhannya luar biasa. Perawatannya mudah dan onderdil melimpah, terutama karena ia banyak memakai onderdil yang sama dengan pendahulunya. Timing belt menjadi bagian yang wajib diperiksa bila Anda membelinya dalam kondisi bekas. Bila putus, maka kerusakan komponen dan biaya perbaikan akan membengkak. Selebihnya, mesin Avega sudah terbukti keandalannya. “Kecuali kasus unik seperti masalah bahan bakar yang merusak fuel pump beberapa waktu lalu. Pastikan sebelum menebusnya tanya ke pemilik sebelumnya apakah pompa bahan bakarnya sudah diganti,” ujar Agung Pramono, Workshop Supervisor Hyundai Mobil Pondok Indah. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar